Jumat, 27 Juli 2012

Kuliner Bandung - Kopi Aroma, Sejak 1930


Wisata Kuliner Indonesia #233
Koffie Fabriek AROMA
Jl Banceuy No 51 Bandung
Telp.: 022 4230473


"Maoe minoem Koffie selamanja enak? Aromanja rasanja tinggal tetep, kaloe ini Koffie soeda diboeka dari kantongnja harep di pindahken di stopfles atawa bilik jang tertoetoep rapet. Djangan tinggal di kantong!" Kalimat itu ada di kantong pembungkus Kopi Aroma yang merupakan salah satu produsen kopi ternama, tidak hanya di Kota Bandung, tapi juga di Indonesia. Kesan oldies memang ditonjolkan oleh pabrik kopi yang sudah berdiri sejak tahun 1930 ini, dari bangunan pabriknya yang masih bangunan zaman belanda, kemasan, suasana toko bahkan proses penggilingan kopi yang katanya juga masih menggunakan cara lama. Lalu apa istimewanya Kopi Aroma ini sehingga bisa begitu kondang? Apalagi kalo bukan cita rasa yang juara. Konon biji kopi aroma ini disimpan selama paling tidak 8 (delapan) tahun sebelum mulai diolah, Wow! Ini dilakukan untuk mengurangi kadar asam, sehingga rasa kopi yang dihasilkan lebih murni.

Tersedia dua jenis kopi yang dijajakan di sini: Mokka Arabika dan Robusta. Yang Robusta lebih kuat dibanding yang Arabika. Dikemas dalam berbagai kemasan, tapi yang paling banyak ditawarkan adalah kemasan 250gr yang dijual seharga Rp.15.000.


Paberik kopi Aroma ini menjadi besar setelah dipegang oleh generasi kedua, Bpk Widyapratama Tanara, yang memulai mengelola paberik ini sejak 1971, setalah ayah kandungnya sekaligus pendiri pabrik kopi Aroma, Tan Houw Sian, wafat (dari: Kontan.co.id). Dan sampai sekarang Widyapratama masih turun langsung dalam menjaga kualitas produksi kopi di pabriknya ini.

Saat ini Kopi Aroma juga digunakan oleh Pak Bondan Winarno di kedai kopi miliknya: Kopitiam Oey, untuk menghadirkan secangkir kopi berkualitas tinggi, seperti pada koffie susu indotjina yang menjadi salah satu menu andalan di kedai ini. Jadi kalo lagi di kota Bandung, Kopi Aroma bisa loh jadi alternatif oleh-oleh. Atau mau nitip saya? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar